a. Bagian-bagian utama transformator tenaga :
· Inti besi : Berfungsi untuk mempermudah jalan fluksi, yang ditimbulkan oleh arus listrik yang melalui kumparan. Dibuat dari lempengan-lempengan besi tipis yang berisolasi, untuk mengurangi panas (sebagai rugi-rugi besi) yang ditimbulkan oleh Eddy Current
· Kumparan : Adalah beberapa lilitan kawat berisolasi yang membentuk suatu kumparan. Kumparan tersebut terdiri dari kumparan primer dan kumparan sekunder yang diisolasi baik terhadap inti besi maupun terhadap antar kumparan dengan isolasi padat seperti karton, pertinak dan lain-lain.
· Minyak Trafo : Seluruh kumparan dan inti besi transformator direndam dalam minyak trafo. Minyak berfungsi sebagai media pemindah panas trafo (pendingin) serta berfungsi sebagai isolasi.
· Tangki dan Konservator : Pada umumnya bagian-bagian dari trafo yang terendam minyak trafo berada (ditempatkan) dalam tangki. Untuk menampung pemuaian minyak trafo, tangki dilengkapi dengan konservator.
· Bushing : Hubungan antara kumparan trafo ke jaringan luar melalui sebuah bushing yaitu sebuah konduktor yang diselubungi oleh isolator, yang sekaligus berfungsi sebagai penyekat antara konduktor tersebut dengan tangki trafo.
b. Peralatan bantu transformator:
· Pendingin : Pada inti besi dan kumparan-kumparan akan timbul panas akibat rugi-rugi besi dan rugi-rugi tembaga. Bila panas tersebut mengakibatkan kenaikan suhu yang berlebihan, akan merusak isolasi (di dalam transformator). Maka untuk mengurangi kenaikan suhu transformator yang berlebihan maka perlu dilengkapi dengan alat/sistem pendingin untuk menyalurkan panas keluar transformator. Media yang dipakai pada sistem pendingin dapat berupa minyak dan udara. Sedangkan dalam pengalirannya (sirkulasi) dapat berupa alamiah (natural) dan tekanan/paksaan.
· Tap changer : Alat perubah perbandingan transformasi untuk mendapatkan tegangan operasi sekunder yang lebih baik (diinginkan) dari tegangan jaringan/primer yang berubah-ubah.
· Alat Pernapasan (Silica gel) : Karena pengaruh naik turunnya beban transformator maupun suhu udara luar, maka suhu minyak pun akan berubah-ubah, sehingga mengakibatkan adanya pemuaian dan penyusutan minyak trafo. Menyusutnya minyak trafo mengakibatkan permukaan minyak menjadi turun dan udara akan masuk ke dalam tangki. Proses demikian disebut pernapasan trafo. Akibat pernafasan tersebut maka minyak trafo akan bersinggungan dengan udara luar. Untuk mencegah hal ini maka ujung pipa penghubung udara luar dilengkapi dengan alat pernapasan berupa tabung berisi kristal zat hygrokopis (silicagel).
· Indikator : Untuk mendeteksi transformator yang beroperasi maka dilengkapi dengan indikator suhu minyak, indikator suhu kumparan, indikator level minyak, indikator sistem pendingin serta indikator kedudukan tap changer.
· Peralatan proteksi : Untuk mengamankan transformator yang diakibatkan karena gangguan maka dipasang relai pengaman seperti; Relai differensial, Buchloz, tekanan lebih, relai tangki tanah, relai hubung tanah, relai thermis, relai tekanan lebih, sudden pressure, relai jansen, arus lebih dan Arrester.
c. Batas Pengusahaan Transformator:
· Batas kenaikan temperatur trafo dengan isolasi kelas A seperti Tabel 1‑3 dibawah.
Deteksi | Alarm | Trip | Batas |
Di minyak | 70 oC | 85 oC | 90 oC (ambient temp. 35 oC) t = 55 oC |
t = kenaikan temperature, didasarkan standar IEC
· Batas kenaikan temperatur trafo dengan isolasi kelas F pada trafo 500/150/66:
Deteksi | Alarm | Trip | Batas |
Di minyak Di kumparan | 95 oC 115 oC | 110 oC 135 oC | 135 oC (ambient temp. 35 oC) t = 100 oC |
t = kenaikan temperature, didasarkan standar IEC
· Suhu-suhu tertinggi menurut standart VDE dapat dilihat pada Tabel 1‑5 berikut ini:
Bagian Transformator | Kelas isolasi | |||||
A | Ao | E | B | F | H | |
Kumparan oC | 60 | 76 | 75 | 85 | 110 | 135 |
Minyak pada lapisan atas oC | | 70 | | | | |
Batas tegangan lebih yang diijinkan menurut SPLN 1 : 1978 dan IEC 71 dapat dilihat pada Tabel 1‑6 berikut ini:
Teg. Nominal (kV) | Teg. Yg diijinkan (kV) | Teg. Nominal (kV) | Teg. Yg diijinkan (kV) |
500 | 525 | 20 | 21 |
150 | 157,5 | 12 | 12,6 |
70 | 72,5 | 6 | 6,3 |
30 | 31,5 | - | - |
· Batas Faktor pembebanan lebih trafo menurut VDE dapat dilihat pada Tabel 1‑7 berikut ini:
Load Faktor | % Over load | ||||
10 % | 20 % | 30 % | 40 % | 50 % | |
Jam | Jam | Jam | Jam | Jam | |
0,5 | 3 | 1,5 | 1 | 30 | 15 |
0,75 | 2 | 1 | 0,5 | 15 | 8 |
0,9 | 1 | 0,5 | 0,25 | 8 | 4 |
· Batas-batas tahanan isolasi kumparan trafo. Menurut VDE minimum besarnya tahanan isolasi kumparan trafo pada suhu operasi dapat dihitung sebagai berikut:
1 KV = 1 M ohm
Dengan catatan: 1 kV = besarnya tegangan phasa terhadap tanah
Kebocoran arus yang diijinkan setiap kV = 1 mA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar